STAGING SEBAGAI PRINSIP UTAMA DALAM ANIMASI

By Wily Cahyadi 08 Des 2021, 10:51:16 WIB Artikel Ilmiah
STAGING SEBAGAI PRINSIP UTAMA DALAM ANIMASI

Gambar : staging


Imam Styawan / Animasi 2D dan 3D / SMK Negeri 6 Purworejo

 Ilmu yang mempelajari tentang pembuatan animasi terlebih animasi 2 dimensi masih sangat terbatas, namun hal itu tidak serta merta mempengaruhi kalangan industri kreatif untuk berhenti berkarya dan berhenti menggali ilmu tentang animasi itu sendiri. Banyak orang awam yang belum paham apa sejatinya animasi itu. Mereka hanya tau mengenai kartun tv atau gambar saja. Padahal dalam pengertiannya menurut Ibiz Fernandez, penulis Macromedia Flash Animation & Cartooning: A Creative Guide (2002), adalah suatu proses perekaman dan permainan kembali serangkaian gambar diam atau statis untuk menciptakan suatu ilusi pergerakan seolah-olah hidup. Atau gambar yang disusun secara berurutan dengan durasi tertentu dengan alur yang sudah ditentukan sebelumnya. Terkait pembuatan animasi, seorang animator atau para pembuat animasi ini berpedoman pada prinsip animasi yang disebut 12 prinsip animasi, yang dicetuskan oleh Ollie Johnston dan Frank Thomas pada bukunya yang berjudul The Illusion of Life. Kedua animator ini menciptakan sebuah teori dimana animasi harus memiliki patokan untuk dapat menjadi sebuah animasi yang natural dan alami serta menghibur. Kedua belas prinsip tersebut adalah Solid Drawing, Arch, Anticipation, Appeal, Straight Ahead and Pose to Pose, Secondary Action, Follow Through and Overlapping Action, Timing, Slow in Slow Out, Staging, Squash and Stretch, dan Exaggeration. Dalam membuat sebuah animasi, seorang animator perlu jam terbang yang tinggi. semakin lama seorang animator berkecimpung dalam dunia animasi, maka akan semakin terasah kemampuannya dalam membuat animasi yang baik salah satunya dalam menentukan timing.

Dilihat dari kacamata seorang guru, dalam pengalaman penulis menjadi seorang guru pada bidang animasi, kesulitan dalam menjelaskan ke dua belas prinsip animasi tersebut masih menjadi pekerjaan rumah. bagaimana peserta didik menangkap dan memahami prinsip-prinsip tersebut menjadi kesulitan tersendiri. Setelah peserta didik mampu memahami kedua belas prinsip tersebut juga tidak serta merta peserta didik langsung bisa dengan baik mempraktikkan teknik pembuatan animasinya. Dari kedua belas prinsip tersebut terdapat satu prinsip yang jika tidak diterapkan dengan baik maka prinsip yang lain akan terpengaruh. Dalam artian sebaik apapun prinsip animasi diterapkan, namun prinsip ini tidak dimasukkan atau tidak diterapkan dengan baik maka animasi yang dibuat akan menjadi kurang baik. Dan karya yang dihasilkan dari prinsip-prinsip animasi yang semestinya sudah bagus malah justru tidak terlihat.

Prinsip yang dimaksud adalah STAGING. Dalam pengertiannya, staging adalah teknik menekankan animasi yang penting dan menomorduakan animasi yang kurang penting. prinsip animasi ini mengedepankan bagaimana cara seorang animator menampilkan animasinya. Kapan waktunya bergerak dan menjadi fokus, dan kapan waktunya tidak. inilah pentingnya prinsip staging. Terkadang masih banyak yang belum memahaminya dikarenakan pengertian yang hanya sebatas pengertian umumnya saja yang membuat kesalahan persepsi. Staging tidak hanya mengenai layout, ukuran frame, tapi lebih dari itu.

Prinsip staging bisa diterapkan di semua aspek pada sebuah animasi. yaitu layout, warna, rangkaian gerakan, fokus, pencahayaan, dan karakter.

Layout adalah suatu penentuan tata letak desain pada elemen tertentu sehingga menghasilkan visual yang menarik. Sementara, secara sederhana pengertian layout adalah desain tata letak. penerapan prinsip staging pada layout adalah sebagai berikut: Dalam suatu animasi posisi karakter menentukan jumlah layer gambar latar yang dibuat. Apakah layer latar depan lebih banyak atau justru layer latar belakang yang lebih banyak. karena akan berpengaruh pada perpindahan karakter utama ketika karakter utama bergerak. Hal ini berlaku untuk animasi objek, bukan untuk animasi tradisional.

Warna merupakan spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan oleh panjang gelombang  dari cahaya tersebut. Dalam penerapan prinsip staging, warna mewakili emosi, setting tempat dan waktu animasi. Ketika pemilihan warna yang kurang sesuai pada latar atau efek visual akan membuat emosi tidak tersampaikan kepada penonton, dan tidak tersampaikannya informasi.

Rangkaian gerakan juga termasuk dalam penerapan prinsip staging. Gerakan sebelum dan sesudah gerakan utama, lalu gerakan yang dapat memancing penonton untuk menerka gerakan selanjutnya. Itu semua adalah penerapan prinsip staging animasi.

Fokus dalam fotografi tidak beda jauh dengan animasi, karena animasi juga sama sama merupakan media visual. Umumnya sebuah video ada perbedaan antara objek utama dan objek pelengkap. Objek utama harus lebih menonjol dibandingkan pelengkapnya. Hal itu dapat dilakukan dengan membuat objek pelengkap disamarkan atau dibuat blur, agar objek utama terlihat menjadi sangat jelas. 

Pencahayaan pada animasi hampir sama dengan bagaimana seorang animator memilih warna untuk animasinya. Meskipun sebenarnya untuk pencahayaan bukan tanggung jawab dari seorang animator, namun tetap saja, konsep animasi adalah tanggung jawab animator.

Terkait dengan karakter, prinsip animasi utama dari penentuan atau desain karakter adalah Appeal, namun lebih dari itu, desain karakter juga harus menggunakan prinsip staging. Kenapa bisa begitu? itu karena staging adalah prinsip bagaimana kita menampilkan sebuah animasi. Ketika desain karakter yang sudah bagus namun cara menampilkan yang kurang, maka akan merusak animasi yang semestinya akan menjadi karya yang baik.

Semua prinsip animasi penting dalam pembuatan animasi. Tidak bisa disangkal karena memang kedua belas prinsip itu adalah sebuah pedoman. dalam sebuah animasi tidak semua prinsip animasi dimasukkan. Namun staging harus dimasukkan dalam setiap animasi. Itulah mengapa staging adalah prinsip animasi paling penting, karena tujuan utama sebuah media visual adalah untuk menarik pandangan penonton begitu juga dengan staging.




A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to access array offset on value of type null

Filename: lokomedia_sekolah/detailberita.php

Line Number: 109

Backtrace:

File: /home/smknpurw/public_html/application/views/lokomedia_sekolah/detailberita.php
Line: 109
Function: _error_handler

File: /home/smknpurw/public_html/application/libraries/Template.php
Line: 16
Function: view

File: /home/smknpurw/public_html/application/controllers/Berita.php
Line: 65
Function: load

File: /home/smknpurw/public_html/index.php
Line: 294
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to access array offset on value of type null

Filename: lokomedia_sekolah/detailberita.php

Line Number: 110

Backtrace:

File: /home/smknpurw/public_html/application/views/lokomedia_sekolah/detailberita.php
Line: 110
Function: _error_handler

File: /home/smknpurw/public_html/application/libraries/Template.php
Line: 16
Function: view

File: /home/smknpurw/public_html/application/controllers/Berita.php
Line: 65
Function: load

File: /home/smknpurw/public_html/index.php
Line: 294
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to access array offset on value of type null

Filename: lokomedia_sekolah/detailberita.php

Line Number: 111

Backtrace:

File: /home/smknpurw/public_html/application/views/lokomedia_sekolah/detailberita.php
Line: 111
Function: _error_handler

File: /home/smknpurw/public_html/application/libraries/Template.php
Line: 16
Function: view

File: /home/smknpurw/public_html/application/controllers/Berita.php
Line: 65
Function: load

File: /home/smknpurw/public_html/index.php
Line: 294
Function: require_once

Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

Write a comment

Ada 1 Komentar untuk Berita Ini

  1. Fajar Nurwahid 29 Jun 2022, 18:31:11 WIB

    Bagus

View all comments

Write a comment